Cinta Yang Menggelorakan




Entah mengapa, usai dari kajian siang ini aku terusik dengan sebuah kalimat “Cinta  yang Menggelorakan”. Padahal aku tidak tahu persis seperti apa cinta yang menggelorakan itu. Hanya saja aku meyakini bahwa cinta yang menggelorakan adalah cinta yang melahirkan semangat baru. Cinta yang menggerakkan kepada perubahan-perubahan kebaikan. Cinta yang memiliki kekuatan untuk mengukir peradaban di masa depan.

Seperti gelora cintanya Abu Bakar as Shidiq yang rela menjadi sandaran sang rasul pada saat di kejar oleh kaum lawan. Seperti gelora cintanya Umar bin Khattab terhadap sang adik perempuan, lantas membawanya menuju perubahan keimanan. Yang tadinya membenci islam, alih-alih menjadi yang paling depan di barisan melawan kemungkaran. Seperti gelora cintanya sang hartawan Usman bin Affan, tanpa segan-segan mengeluarkan hartanya di jalan kebenaran. Dan begitu juga dengan gelora cinta si cerdas Ali bin Abi Thalib, yang rela menggantikan Rasul di atas ranjang pada malam pengejaran.

Dan tidak ketinggalan gelora cinta sang teladan, Rasulullah SAW yang membawa perubahan, yang melahirkan para pahlawan dan yang mengukir peradaban keislaman. Sungguh pada mereka ada gelora cinta yang tidak akan pernah usai. Gelora cinta yang akan abadi sepanjang zaman.

Dan lewat kisah-kisah heroik mereka, aku pun belajar untuk memiliki cinta yang menggelorakan. Dengan cara menyampaikan beberapa bait nasihat kepada teman terdekat, agar tumbuhlah di hatinya pohon-pohon semangat. Yang kelak memiliki akar yang kuat, dan mampu memberi manfaat. 

Bukankah begitu yang dilakukan Rasulullah kepada para sahabat? Sehingga mereka menjadi pribadi tangguh lagi bersemangat?

Ya, cinta yang menggelorakan adalah cinta yang melahirkan semangat. Cinta yang menggerakkan kepada kebaikan, yang menunjukkan jalan-jalan keselamatan juga kebenaran. Cinta yang memiliki kekuatan untuk mengukir peradaban di masa depan. 


#30DWCJilid9 #Squad6 #Day3 #CintaYangMenggelorakan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Kamu Bahagia?

-Sister From Another Mom- Chapter III (Contemplation)

Siluet Pemberi Bahagia