Perempuan Berkerudung Merah Jambu

Kemarin di saat hujan deras tiba-tiba datang menyerbu, kita tanpa sengaja bertemu. Di salah satu sudut kota tua tepatnya. Aku yang sedang terburu-buru, memilih untuk berhenti di sudut itu. menghindarkan diri dari derasnya bening hujan yang datang menderu.

Aku yang baru sampai, segera mengibaskan hujung baju yang terkena hujan. Setelahnya mengedarkan pandangan ke segala arah. Mencari seseorang yang bisa di ajak berbicara. Karena hujan sepertinya akan lama. Dan aku tidak mungkin berdiam diri selama itu juga.

Tetiba mataku tertuju pada sosok itu. Seorang perempuan berkerudung merah jambu. Berdiri dengan memegang sebuah buku. Gurat wajahnya menunjukkan keseriusan. Kiranya buku yang sedang dibacanya jauh menarik, di banding hujan yang datang. Apalagi orang-orang di sekitar. Aku menjadi penasaran. Buku apa yang sedang dibacanya itu.

Teringin sekali untuk mendekatinya. Pura-pura berkenalan singkat saja. Mungkin sekedar bertanya “Sedang membaca buku apa?” lalu sisanya, biarkan mengalir begitu saja.

Aku kembali meliriknya lagi. Masih dengan posisi yang tadi. Tidak berubah meski sesenti. Dan lagi-lagi wajahnya menyiratkan keseriusan penuh arti.

 Aku masih bergeming. Antara berani untuk menyapa, atau membiarkan saja. Menyapa yang berarti akan memancing banyak bicara, atau membiarkannya saja yang akan berhujung diam tanpa kata sampai hujan reda.

Dan nyatanya aku memilih pilihan kedua. Membiarkan dirinya tenggelam bersama deretan kata yang ada di dalam buku bersampul jingga. Sengaja untuk tidak mengusiknya. Bila aku berani menyapa, maka akan lain pula ceritanya.

Sementara hujan masih menyerbu dengan laju. Aku tetap mengamati perempuan berkerudung merah jambu itu.

#30DWCJilid9 #Squad6 #Day25 #FiksiMini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Kamu Bahagia?

-Sister From Another Mom- Chapter III (Contemplation)

Siluet Pemberi Bahagia