Lingkaran Pertemanan

Aku selalu bersyukur ketika masih berada di dalam lingkaran pertemanan yang bisa membawaku untuk terus berfikir positif, bergerak aktif, dan tentunya berbuat baik.
Yang mana di luar sana ada begitu banyak pertemanan yang berlandaskan kepentingan sehingga tidak jarang pula akan berhujung pada permusuhan. Naudzubillah.

Aku selalu merasa bahwa berada di dalam lingkaran pertemanan ini merupakan sebuah keberuntungan yang belum tentu akan aku dapatkan di luar sana. Atau mungkin jika aku tidak berada di tempat yang sekarang sedang aku tapaki.

Bukan tanpa alasan aku menganggap ini sebagai keberuntungan. Buktinya, ketika bersama lingkaran pertemanan ini, aku akan termotivasi untuk berbuat baik. Akan ada yang menegur tatkala langkahku salah. Ada yang menasehati jika aku mulai lemah. Ada yang menyemangati kala aku mulai goyah juga lelah.

Sungguh, sejak awal aku mengenal lingkaran ini, aku sudah menyadari akan kebaikan dan keberkahan yang terkandung di dalamnya. Bukan tentang kepentingan pribadi atau kelompok, bukan. Tapi tentang ikatan keimanan yang menjadi landasan. Hingga jika ada yang terluka, maka pedihnya akan sama-sama terasa. Pun begitu juga dengan bahagia. Jika ada yang terlupa, maka akan ada yang mengingatkan.

Dan aku sadar sekali, bahwasanya sesama kami tidak ada yang benar-benar kuat, tidak ada yang benar-benar tangguh. Tapi kami belajar. Belajar untuk saling menguatkan, untuk saling mengukuhkan setiap niat-niat kebaikan yang sudah tersematkan. Bukan justru menjadi pencela, bukan juga menjadi perusak hubungan sesama. 

Karena kami paham, bahwa Ridho Allah di atas lingkaran pertemanan ini adalah hal yang harus kami dapatkan di atas segalanya. Dengan begitu, Syurga yang telah Dia persiapkan bagi hambaNya yang saling mencintai karena Allah, menjadi alasan untuk kami dapatkan.


#Day2 #Tulisan #SemangatSambutRamadhan #Ramadhan-19

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Kamu Bahagia?

-Sister From Another Mom- Chapter III (Contemplation)

Siluet Pemberi Bahagia