Masih Ingatkah, Dinda?


Duhai Dinda, masih ingatkah engkau dengan foto ini? Untuk menuju tempat ini kita harus berdamai dengan hujan. Begitu juga di saat pulang, kita harus bersabar dalam melewati derasnya. Drama sekali bukan?

Bukan, bukan itu yang ingin kutanyakan. Tapi, masih ingatkah dengan secarik kertas yang kita pegang bersama-sama? yang sebelumnya sudah kita bubuhi dengan sederet keinginan, harapan, dan sudah tentu doa-doa sederhana yang ingin kita raih di hari yang baru, di tahun yang baru. Masih ingatkah dirimu, Dinda?

Lalu bagaimana kabarnya dengan harapan-harapan itu? sudahkah tertemukan olehmu? sudahkah tergenggam keinginan itu, atau masih berwujud doa yang selalu kamu sebut dengan lirih sebakda sholat lima waktu?

Tidak mengapa Dinda. Tetaplah peluk harapan, cita dan doa itu. Tugas kita untuk melewati setiap proses menujunya bukan? menyediakan bekal terbaik, usaha yang jauh lebih keras agar kuat dalam menujunya. Sedangkan untuk hasilnya, biarkan Allah yang bekerja. Memberikan sebaik-baik balasan untuk setiap perjuangan.

Sun sayang buat kalian, Adinda Shalihah..
Semoga tahun baru ini tetap membuat kita istiqomah di atas gerbong kebaikan, melaju bersama amal-amal shalih dan rekan-rekan seperjuangan yang tak pernah lelah untuk saling menshalihkan.

Yogyakarta, 1 Muharram 1440 H
-Chan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Kamu Bahagia?

-Sister From Another Mom- Chapter III (Contemplation)

Siluet Pemberi Bahagia