Tulisan pertama di 2022

Entah kenapa, sebakda membaca tulisan-tulisan di blog ini, hatiku tiba-tiba merasa terharu. Entah untuk alasan apa, yang jelas aku merasa ada semangat baru yang datang dari tulisan-tulisan itu.

Aku tidak menyangka, membaca kembali tulisan lama akan berefek seperti ini. Sekalipun tulisan itu terlihat biasa, tapi ada semangat yang hadir di sana. Semangat untuk terus bertumbuh dari waktu ke waktu. 

Entah bagaimana bentuk dari perihnya luka, lelahnya melangkah, sakitnya terjatuh, aku pernah menuliskan perasaan-perasaan itu dalam bentuk tulisan.  Aku tahu, aku sadar, pada saat mewujudkan segenap perasaan itu dalam bentuk baris kata, perasaanku sendiri sedang tidak baik. Sama halnya ketika tulisan ini sedang kuketik. 
Aku tahu bahwa setiap perasaan itu valid. Jadi tidak apa-apa jika merasa terluka, sedih, lelah. Asal tidak menyerah. Begitu pesan dari salah satu penulis favoritku.

Semakin ke sini, aku semakin yakin bahwa menulis bisa jadi healing yang menenangkan sekaligus melegakan. Ada banyak hal yang mungkin tidak berani kuceritakan pada orang-orang. Bahkan keluarga sekalipun. Dan mewujudkan nya dalam bentuk tulisan adalah satu dari sekian cara yang ampuh untuk meredakan perasaan yang beraneka itu.

Terima kasih telah menulis hari ini. 
Lain kali kita menulis yang banyak lagi ya. Entah itu untuk meluapkan rasa bahagia atau terluka. Tidak apa-apa, ditulis saja. Barangkali, lain waktu kita bisa lebih leluasa dalam mengendalikannya. Lebih lapang dadanya ketika bertemu dengan kemungkinan yang sama.

Dari seseorang yang sedang belajar menulis di setiap harinya.
Chan~
03.01.22


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Kamu Bahagia?

-Sister From Another Mom- Chapter III (Contemplation)

Ketika Hujan Tiba